Sabtu, 20 Februari 2016

No Limit Person


No Limit Person, you're the boss of your life, itulah sebuah buku yang penulis sempatkan baca minggu ini, banyak yang penulis dapatkan dari buku tersebut, salah satunya semangat penulis yang kembali berkobar untuk kembali menulis blog lagi dan berbagi dengan para pembaca sekalian. Di sini penulis akan mencoba menjelaskan poin-poin penting yang didapatkan dari buku inspiratif tersebut serta menyisipkan beberapa pengalaman penulis yang mungkin juga dapat menginspirasi para pembaca . Dari judulnya saja sudah dapat diketahui kalau buku tersebut berisi motivasi-motivasi yang mau menjadikan pembacanya menjadi orang yang  lebih baik. 

Tanpa berlama-lama penulis akan langsung menceritakan pokok-pokok yang dibahas dari buku tersebut. Ada poin-poin penting yang dibahas di "No Limit Person", tetapi penulis hanya akan menyusunnya dalam tiga poin penting saja, diantaranya :
- Masa di mana kita hidup saat ini, apakah masa lalu, masa kini atau masa depan.
- Mengatasi masalah-masalah yang mungkin menyumbat kemajuan diri kita.
- Mendayagunakan potensi otak untuk mempermudah dalam menjalani hidup.

Masa Hidup Kita Saat ini :
Dimanakah kita hidup saat ini ? masa lalu, masa kini atau masa depan? 
Dari sekian banyak orang banyak yang menjawab masa kini, tetapi apakah benar demikian adanya?.Memang ada benarnya, akan tetapi tidak sepenuhnya benar.
hal tersebut dapat dibuktikan dengan kebiasaan kita bermimpi, bermimpi tentang masa depan yang ingin kita jalani, seperti memiliki keluarga yang bahagia, memiliki rumah yang nyaman dan sebagainya. Hal tersebut merupakan kondisi dimana kita hidup dengan mengkondisikan masa depan. Hal ini sangat penting untuk menentukan dimanakah seharusnya kita hidup saat ini. 

Sebagai contoh : misalnya kita seorang pelajar yang memiliki impian untuk masa depan, ingin memiliki sebuah keluarga yang bahagia, berkecukupan dan hidup tenteram. Tentu banyak hal yang harus dipersiapkan untuk semua itu, perlu sebuah komitmen sedini mungkin untuk mewujudkan semua itu. Jika kita ingin berkecukupan, disini berarti berkaitan dengan keuangan atau biaya hidup. Maka yang bisa kita lakukan saat ini (hidup kita masa sekarang) adalah menabung atau juga bisa berinvestasi dengan serius mulai dari sekarang. Banyak cara yang dapat kita lakukan seperti menyisihkan uang saku (jika kita seorang pelajar) atau menyisihkan sebagian gaji kita (jika kita sudah bekerja). Hal yang kita lakukan di saat sekarang akan menentukan bagaimana masa depan kita nantinya. Semakin banyak yang kita lakukan saat ini maka semakin membaik masa depan kita nantinya.

Mengatasi sumbatan-sumbahan yang menghambat perkembangan diri kita:
Dari berbagai macam masalah sebagian besar memang timbul karena sesuatu hal yang sulit dijelaskan, hal-hal tersebut yang menjadi penyumbat kebebasan  kita untuk maju selama ini. Akan semakin banyak sumbatan-sumbatan itu ketika kita menyerah dengan satu sumbatan. Sumbatan-sumbatan itu seperti pemikiran-pemikiran seperti di bawah :

Ah saya sudah terlalu tua untuk belajar / untuk membuka usaha / untuk berkarya / untuk menabung dan berinvestasi / untuk berkeluarga. Ingat para pembaca yang budiman usia bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan, karena kita tidak tahu sampai kapan kita akan hidup. Banyak sekali anak-anak yang memiliki usia masih muda yang menyia-nyiakan hidupnya demi sesuatu yang bersifat untuk kesenangan sesaat. Untuk itu kita yang masih memiliki banyak kesempatan ini alangkah baiknya memanfaatkannya sebaik mungkin tanpa berfokus pada kekurangan kita apalagi itu usia. Pengalaman penulis sendiri juga pernah menghadapi hal yang sama, dimana penulis dihadapkan pada kesempatan yang terlihat mustahil. Waktu itu penulis hanyalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan, setelah lulus dari sekolah penulis kemudian sempat bekerja di beberapa perusahaan di Yogyakarta. Di perusahaan terakhir tempat penulis bekerja, penulis sudah merasakan zona nyaman, sehingga pada waktu itu penulis mendapatkan tawaran untuk kuliah dari saudara penulis sendiri, penulis tidak pernah berpikiran untuk kuliah saat itu, penulis sudah mengubur keinginannya saat itu karena sadar dengan kondisi ekonomi keluarga yang sangat tidak memungkinkan. Disitu penulis merasakan kegalauan, ada hal-hal yang penulis khawatirkan, seperti umur karena penulis saat itu sudah menginjak umur 25 tahun, dan itu menurut penulis saat itu adalah umur yang sudah terlambat untuk kembali belajar dibangku S1, penulis juga merasa tidak percaya diri dan memikirkan hal-hal masa depan nanti dimana nanti akan sering diejek oleh teman-teman kuliah karena sudah tua, terus tidak bisa mengikuti pelajaran seperti teman-teman lainnya karena harus tetap bekerja untuk hidup dan mencari tambahan untuk uang sks setiap semesternya mengingat ekonomi saudara penulis saat itu juga pas-pasan dan memiliki banyak cicilan motor dan lainnya juga, merupakan beban yang berat jika dipikirkan. Akan tetapi saat itu penulis memutuskan untuk mengambil kuliah tersebut, karena penulis sebenarnya sudah menginginkannya sejak mau lulus dari sekolah kejuruan, akan tetapi saat itu tahu harga formulir masuk 100ribuan saat itu penulis langsung mengurungkan niatnya. Alangkah baiknya jika saat itu penulis mencari pinjaman uang itu dari teman atau saudara, sehingga penulis dapat kuliah tepat waktu. Akan tetapi saat itu masih ada sumbatan yang menyumbat pikiran penulis, yaitu pikiran yang dibatasi oleh faktor ekonomi. Pembaca sekalian disini kita semua dapat mengambil hikmah dari pengalaman penulis agar para pembaca sekalian memiliki masa depan yang lebih baik lagi, ambillah kesempatan meskipun itu terlihat mustahil. Kembali ke jalan cerita, setelah penulis masuk ke perkuliahan memang tak semulus semangat membara penulis yang memutuskan untuk belajar waktu itu, memang benar banyak sekali rintangan, beban, dan masalah yang harus dihadapi, seperti banyak yang memanggil penulis "pak tua" sebuah panggilan yang membuat semangat belajar menggebu-gebu runtuh seketika haha. Kemudian ternyata biaya kuliah itu memang tidak semurah yang penulis bayangkan, banyak hal-hal yang memerlukan biaya lebih, sehingga penulis harus mencari tambahan dengan bekerja outsourcing, bekerja di saat jam kuliah, makan sehemat mungkin, menahan bepergian untuk menghemat bensin dan banyak lagi yang menghambat saat itu, yang menyebabkan ketidakpercayaan diri penulis semakin menyumbat kemajuan diri penulis. Akan tetapi ada hambatan bukan berarti tidak ada sesuatu yang memperlancar, saat itu keluarga penulis merupakan satu-satunya penyemangat diri penulis, mereka selalu memotivasi penulis, membuat tenang dan membesarkan hati penulis sampai pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan hasil yang cukup menggembirakan bagi penulis dan keluarga. 

Lulus dari perkuliahan bukanlah suatu akhir yang bukannya bebas dari hambatan, penulis sadar akan menghadapi sumbatan-sumbatan itu dan mungkin akan lebih besar dan keras. Untuk itu para pembaca sekalian satu hal yang perlu diingat adalah maju terus apapun yang terjadi. Semisal saja penulis tidak mengambil kuliah waktu itu maka penulis tidak akan hidup cukup seperti saat ini, banyak setelah bekerja saat ini penulis masih merasakan adanya sumbatan-sumbatan itu terus menyerang. Sampai saat ini penulis masih mencoba bertahan. Satu hal lagi yang menyumbat penulis adalah sifat penulis yang introvert dimana tidak pandai berkomunikasi, sulit membela diri dan mengungkapkan suatu hal. Tetapi penulis percaya masih banyak hal yang bisa dilakukan penulis seperti menulis blog dan berbagi kepada pembaca sekalian yang sekalian dan mungkin kita bisa berbagi pengalaman atau kiat-kiat untuk mengatasi sumbatan-sumbatan tersebut bersama-sama.

Mendayagunakan Potensi Otak Kita :
Para pembaca yang sekalian pernahkan mendengar tentang teknik visualisasi, seperti mengingat beberapa kata dengan membuatnya menjadi serangkaian kalimat. Menurut pakarnya otak kita lebih mudah untuk mengingat serangkaian kalimat daripada mengingatnya perkata. Hal ini mungkin sangat bermanfaat saat kita mau ujian, tes kerja, ataupun pada waktu kerja nantinya. semisal ada kata-kata yang harus kita ingat seperti ayam, jaket, kelerang maka kita bisa mengingatnya lebih mudah dengan merangkainya seperti ayam memakai jaket sambil bermain kelereng. Hal tersebut memang tidak masuk di akal, akan tetapi semakin tidak masuk akal hal itu justru otak kita semakin kuat menyimpan dan mengingatnya. Hal tersebut juga berlaku untuk kejadian-kejadian seperti traumatis, untuk itulah mereka yang mengalami trauma perlu untuk menjalani penanganan khusus untuk menghilangkan sisi traumatis tersebut. Proses ini dapat kita manfaatkan untuk mempermudah kita dalam mengingat, pikirkanlah sesuatu selucu mungkin, seaneh mungkin dan sekonyol mungkin maka kita akan mengingatnya lebih kuat.

Teknik lain yang dapat kita gunakan adalah dengan menggunakan anggota badan kita seperti kening, mata, hidung, mulut, leher, dada, tangan, kaki dan lain-lainnya untuk memberikan inisialisasi ingatan kita. Otak kita tentunya sangat familiar dengan anggota badang kita dan tidak akan melupakannya. Semisal kata-kata tadi yaitu ayam, jaket dan kelereng, kita dapat menyusunnya sebagai berikut Keningku kena tahi ayam waktu berjalan, kemudian tanganku tidak bisa masuk jaket karena jaketnya tidak ada lubang tangannya, kakiku kemarin menginjak kelereng sampai bolong-bolong keluar darahnya. Nah dengan awalan-awalan itu kita akan semakin mudah untuk mengingatnya. 

Disini kita sudah memiliki dua teknik untuk mengingat, yang pertama tadi dengan langsung merangkai dalam sebuah kalimat dan yang kedua adalah dengan melibatkan anggota badan kita. Diantara kedua teknik itu tidak bisa dibilang mana yang lebih baik, akan tetapi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, diantaranya teknin dengan merangkai langusng kita akan lebih lama untuk mengingatnya jika kita kehilangan kata-kata awalnya, akan tetapi dengan teknik anggota badan/sesuatu yang sudah familiar kita dapat lebih mudah untuk memulai mengingatnya. Kelebihan tanpa melibatkan anggota badan maka kita dapat menhafalkan lebih banyak kata, karena jika menggunakan teknik anggota badan tersebut maka jumlahnya pun akan semakin terbatas, tergantung seberapa kita punya hal-hal yang bisa kita ingat untuk dijadikan awalan atau inisialisasi. Awalan tersebut tidak harus anggota badan tetapi bisa dengan hal-hal lain sesuaikan dengan kreatifitas anda, misalkan peralatan menulis, barang-barang yang anda punyai di kamar anda dan lain sebagainya. Sebenarnya ada banyak sekali trik-trik untuk mempermudah otak kita bekerja, dua teknik tadi hanyalah teknik dasar yang biasa digunakan. Kita bisa mengembangkannya sendiri ataupun menggabungkan kedua teknik tersebut sehingga lebih mempermudah kita. Selamat berkreativitas, semoga tulisan ini berguna untuk kita semua, dan mungkin bagi para pembaca yang memiliki pengalaman atau ide dapat berbagi.

Open your bottle and explore your life

(lebih baik tetap terbuka tanpa tutup dan membiarkan semuanya masuk daripada menutup botol kita yang akan menghentikan semua hal baik yang akan datang mengisi kehidupan kita, penuhilah diri kita saat ini dengan muatan-muatan positif sebanyak mungkin untuk masa depan yang lebih baik, jangan batasi diri kita sendiri, semangat, sampai jumpa lagi di bacaan selanjutnya.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar